Teks Ceramah Dakwah tentang Berbuat Kebaikan

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

أَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْسَنَ خَلْقَ الْاِنْسَانِ وَعَدَلَهُ وَأَلْهَمَهُ نُوْرَ الْإِيْمَانِ فَزَيَّنَهُ بِهِ وَعَلَّمَهُ الْبَيَانَ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الصَّادِقِ الْمَصْدُوْقِ طُوْلَ الزَّمَانِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ إِلَى آخِرِ الزَّمَانِ. أَمَّا بَعْدُ

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ. وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْصُهَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ. صَدَقَ اللَّهُ الْعَظِيْمِ


Hadirin yang saya hormati..

Pada jaman sekarang ini kita sebagai manusia hidup dalam masa-masa yang banyak terkontaminasi atau tercampuri oleh pengaruh-pengaruh barat. Yang mana kehidupan manusia semakin canggih. Namun, semakin berkembangnya teknologi dan informasi, bukan semakin menambah ketaatan kita kepada Allah Swt, melainkan semakin menambah bumbu-bumbu pahit yang menyebabkan kita itu lupa akan tugasnya hidup didunia. Padahal kita hidup di dunia ini untuk menyempurnakan akhlak dengan cara bertaqwa kepada Allah Swt. Yakni Imtitsaalul Awaamiri Wajtinaabi an Nawaahii, “melaksanakan perintah Allah, dan menjauhi apa yang dilarang-Nya”.

Seharusnya, kita sebagai manusia yang telah diberi cahaya iman oleh Allah Swt, kita manfaatkan kecanggihan teknologi pada jaman sekarang ini untuk bisa berlomba dalam berbuat kebaikan, agar menambah nilai ketaqwaan kita dihadapan Allah Swt. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 148
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُواالْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيْعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ


Yang artinya : “dan setiap umat memiliki kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ”


Dari ayat ini terdapat kalimat فَاسْتَبِقُواالْخَيْرَاتِ yang berarti belomba dalam kebaikan. Kata الخيرات disini bermakna jamak (banyak). Jadi kebaikan yang bisa kita lakukan bukan hanya satu hal saja, melainkan banyak hal yang bisa dilakukan dalam kebaikan. Oleh karena itu mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan mencari siapa pemenangnya, bukan mencari pujian orang lain, melainkan berharap agar Allah selalu memberikan berkah, ampunan dan hidayah-Nya pada kita. Supaya kita senantiasa ada pada jalan ketaqwaan.

Sebagaimana dalam muqoddimah tadi dibacakan. Firman Allah Swt dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 133
وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْصُهَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ


Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.”

Pada ayat ini, Allah Swt menganjurkan kepada manusia agar bersegera dalam mengerjakan kebaikan dan berlombalah untuk memperoleh derajat ketaqwaan dihadapan Allah Swt. Karena balasan Allah untuk orang yang bertaqwa yakni surga yang luasnya itu seluas langit dan bumi.

Menurut tafsir Ibnu KAtsir, makna yang dikandung dalam ayat ini sama dengan ayat lain yang ada di dalam firman Allah Swt Al-Quran Surat Al-Hadid ayat 21:
سابِقُوا إِلى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُها كَعَرْضِ السَّماءِ وَالْأَرْضِ


Artinya : “Berlomba-lombalah kalian kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.”

Dalam berbuat kebaikan, bukan hanya mendapat pahala dari allah saja. Melainkan mendapat pula ampunan Allah. Begitulah indahnya berbuat kebaikan. Allah akan balas semuanya tanpa terkecuali. Karena Allah selalu mengawasi setiap perbuatan kita, baik yang terpuji maupun tercela. Sebagaimana Rasulullah Saw telah bersabda
أَنْ تَعْبُدُ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ


Artinya : “engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tak melihat-Nya, (yakinlah) bahwa Dia (Allah) menyaksikanmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam kitab Risalah Al Maemuniyyah dikatakan bahwa pada dasarnya, setiap perbuatan kebaikan atau keburukan itu berasal dari kata hati kita dan hakekatnya dari Allah Swt. Allah hanya ingin melihat apakah kita menjadi orang yang bersyukur atau kufur. Mengapa bisa begitu? Oh tentu bisa. Ketika kita mempunyai kata hati yang baik dan mengerjakan kebaikan tersebut berarti kita termasuk orang yang bersyukur. Sedangkan ketika kita mempunyai kata hati yang buruk (nafsu) dan tidak bisa melawan nafsu tersebut, berarti kita termasuk orang yang kufur. Kalau sudah tau begitu, saatnya kita memilih untuk selalu berbuat baik dan melawan nafsu yang buruk. Agar kita termasuk golongan orang yang bersyukur.

Contoh, ketika seseorang mempunyai kata hati untuk bersedekah dan ia melaksankannya, berarti ia termasuk orang yang bersyukur. Sedangkan ketika seseorang mempunyai kata hati untuk mabuk dan iaatidak bisa melawan kata hati tersebut sehingga melakukannya, berarti ia termasuk orang yang kufur.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah Swt

Sebagai ikhwan muslim, kita bukan hanya dituntut untuk berlomba dalam kebaikan, tetapi dituntut pula untuk menghindari beberapa hal kepada saudara muslim lain. Rasulullah Saw bersabda
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحَاسَدُوْا وَلَا تَنَاجَشُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَلَا تَدَا بَرُوْا وَلَا يَبِعُ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعٍ وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا


Artinya : Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Saw Bersabda “kalian jangan saling dengki, jangan saling najassy (tipu menipu), jangan saling membenci, jangan saling membelakangidan janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba Allah yang bersaudara.” (HR.Muslim)

Bahasannya secara singkat bahwa Sabda Nabi Muhammad Saw لَا تَحَاسَدُوْا artinya janganlah kalian dengki kepada yang lain. Jadi kita harus selalu menjaga nafsu agar selalu berada pada jalan ketaqwaan. Karena sifat hasud ini ada pada watak setiap manusia, sebab manusia mempunyai perasaan untuk tidak suka diungguli dalam hal kebaikan apapun.

Terus ada sabda nabi Saw وَلَا تَنَاجَشُوْا artinya jangan saling najassy (tipu menipu). Najassy ini banyak ditafsirkan oleh ulama dalam hal jual beli. Yaitu menaikkan harga suatu barang yang dilakukan untuk melipatgandakan keuntungan dan merugikan pembeli. Hal ini yang jangan sampai kita lakukan, walaupun kepada nonmuslim juga.

Sabda Nabi Saw وَلَا تَبَاغَضُوْا artinya jangan saling membenci. Rasulullah Saw melarang setiap muslim untuk saling membenci karena hawa nafsu. Sebab muslim dengan muslim yang lain itu bersudara bukan membenci. Karena sifat benci inilah yang menimbulkan perpecahan.

Selanjutnya sabda Nabi Saw وَلَا تَدَا بَرُوْا artinya ajangan salih tadabur (membelakangi). Maksudnya saling memutuskan hubungan dan saling diam. Kita jangan sampai lah seperti ini. Apalagi dalam hidup bertetangga, pasti membutuhkan orang lain. Karena manusia itu hidup bersosial, bukan berdiri sendiri.


Yang terakhir sabda Nabi Saw وَلَا يَبِعُ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعٍ artinya janganlah kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Bukan hanya tidak sopan, tapi melanggar pula syariat agama. Karena hal ini yang bisa memicu adanya pertengkaan dan kebencian.

Diakhir hadits tadi dikatakan bahwa وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Dengan menghindari hal-hal tadi mudah-mudahan menjadikan kita hamba Allah yang bersaudara amin. Dan berlombalah dalam berbuat kebaikan bukan dalam kekufuran.

Hadirin yang yang dimuliakan Allah Swt

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim yang bersaudara mari kita sama-sama berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan hindari hal-hal keburukan agar senantiasa menjadi hamba Allah yang taqwa dan pandai bersyukur. Jangan sekali pun melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Bergaulah dengan orang shaleh, agar terbawa di kehidupan yang mashlahat. Tetapi memang, yang namanya melawan nafsu itu tidak semudah mengedipkan mata. Namun pahalanya sangat begitu besar ketika kita bisa mengalahkannya.

Mudah-mudahan kita selalu ada dalam hidayah dan maghfirah Allah Swt. Agar selalu istiqomah dalam berbuat kebaikan. Dan mari bertaubat kepada Allah Swt atas semua dosa yang telah diperbuat baik disengaja ataupun tidak.
أسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْم الَّذِيْ لَآ اِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْه


Ada jamur dibalik batu, jamurnya diambil si nyonya

Sebab umur siapa yang tau, mari taubat secepatnya

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangannya baik dari kata ataupun makna. Karena saya sebagai manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan. Terimakasih atas perhatian hadirin semua.
وَاللَّهُ الْمُوَافِقِ إِلَّا أَقْوَامِ الطَّرِيْق

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Metodologi Dalam Pengembangan Ilmu Dakwah